KUPANG, BN – Saat melakukan silaturahmi, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) dan Adrianus Garu (AG) diminta untuk merawat heterogenitas dengan hati nurani.
“Pesan saya hanya satu, rawatlah NTT yang heterogenitas yang tinggi ini, dengan hati nurani,” pinta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT, Muhammad S. Wongso dikediamannya, Senin (23/9/2024).
Menurut Ahmad Wongso, bila mengedepankan hati nurani, maka seberat apapun beban yang dipikul, akan menjadi ringan ketika memulai dengan hati.
“Seperti pesan Uskup Larantuka pada saya, ketika menjabat Bupati Flotim. Mau berhasil, urusa segala sesuatu, hasilnya serahkan kepada yang diatas,” papar Ahmad Wongso.
Ahmad Wongso apresiasi SPK-AG, karena sebagai anak bangsa dan putra asli daerah datang kembali untuk membangun NTT kedepan.
“Paket SIAGA ini Ini putra bangsa terbaik yang terpilih, dalam agama bisa disebut sudah diurapi. Kalau Tuhan sayang dan memberikan berkatnya ke mereka, NTT harus dikemas, diantar dengan kasih sayang, tidak bisa diperlakukan seperti daerah lain, karena NTT heterogenitas suku, bangsa, agama dan ras,” tambah dia.
Dijelaskan Ahmad Wongso, NTT kalau tidak dengan arif untuk menjamahnya, kondisinya akan terus berada diurutan belakang pada bidang pembangunan.
“Oleh karena itu pesan saya, benahi. Karena postur birokrasi itu menggambarkan NTT, saya berkarier sebagai PNS dari nol sampai menjadi penjabat Bupati Flotim, ada semacam kerinduan untuk bisa kita kemas,” ungkap Ahmad Wongso.
Disamping itu, lanjut dia, jadikan NTT ini adalah satu bahasa, satu tindakan dan terima perbedaam. Yakin dan percaya Tuhan pasti akan menyertai Paslon SPK- AG ini.
“Sedangkan program kerja kedepan itu, tolong kejar kesetaraan NTT dengan provinsi lain, kita jangan sampai pada posisi tiga atau empat dari belakang. Hal yang paling mendesak adalah masalah stunting harus jadi perhatian,” pungkas Ahmad Wongso.
Usai silaturahmi, Calon Gubernur NTT, SPK kepada media mengungkapkan, kedatangannya selain untuk bersilaturahmi, juga meminta doa kepada Ketua MUI NTT selaku orang tua.
“Selain tokoh masyarakat dan tokoh umat, Ahmad Wongso adalah orang tua yang patut kita datangi untuk silaturahmi dan meminta restunya,” ungkap SPK.
Menurt SPK, semua pesan yang disampaikan akan diingat dan dilaksanakan jika Tuhan berkehendak untuk memimpin NTT kedepan.
“Beliau berpesan pada kita semua, kalau memimpin NTT harus pakai hati, dan filosofi air mengalir sebagai sumber kehidupan. Saya akan terapkan, itu sebuah prinsip yang membuat saya maju,” aku SPK. (*/BN)