KUPANG, BN – Setelah menerima Surat Tugas dari DPP PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon Gubernur NTT pada Pilkada bulan November mendatang, Yohanes Fransiskus Lema (Ansy Lema) langsung tancap gas dengan berbagai geliat politiknya.
Jumat (12/7/2024), Ansy Lema bersama sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan NTT melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor DPD Hanura NTT. Hanura menjadi Partai Politik (Parpol) yang dikunjungi Ansy Lema usai mendapat mandat sebagai calon Gubernur NTT.
Ansy Lema bersama pengurus PDI Perjuangan NTT diantaranya Sekretaris Yunus Takandewa bersama pengurus Nelson Matara, Gusti Brewon, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kupang Yeheskiel Loudoe disambut hangat oleh Ketua DPD Hanura NTT Refafi Gah bersama jajaran pengurusnya.
Pada kesempatan itu, Cagub NTT Ansy Lema mengungkapkan PDI Perjuangan dan Partai Hanura memiliki hubungan emosional yang sangat kuat. “Kita tahu bersama bahwa PDIP dan partai Hanura itu adalah teman disaat sulit, apalagi disaat tidak sulit,” kata Ansy Lema.
Ia menyampaikan bahwa perjumpaan antara PDIP dan Hanura itu adalah bagian dari memperkuat silaturahmi politik. “Ibu Mega dan Pak Oso juga punya kedekatan personal, bahkan dalam beberapa event politik beliau berdua selalu bersama,” kata Ansy.
Saat ditanyai soal peluang dirinya akan berpasangan dengan Refafi Gah, Ansy Lema mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi terutama jika mengingat NTT dengan 22 kabupaten/kota dan masalah yang kompleks, sinergitas dan kerja sama dengan partai politik lain sangat dibutuhkan.
“Tentu untuk itu, teman yang disaat sulit ini yang pertama kali harus kami samperin, perkuat silahturahmi dan kami ajak bicara dan seterusnya,” ujarnya.
Sementara itu, Refafi Gah mengaku juga telah mendapat tugas dari Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso) secara lisan untuk maju ke Pilkada NTT.
Dirinya mengaku telah dihubungi melalui via telepon dan akan segera berangkat ke Jakarta untuk kepastian. “Sebagai kader saya menyatakan siap laksanakan jika ini memang yang terbaik untuk masyarakat dan organisasi,” pungkas Refafi. (*/BN)