MEDAN, berandanusantara.com – Kalah sebelum bertanding, kira-kira begitulah nasib satu dari empat anak di Indonesia yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. “Anak yang mengalami stunting biasanya terdeteksi dari tinggi badannya yang tidak sesuai umur.
Selain itu perkembangan otaknya pun tidak optimal, sehingga ia kehilangan poin IQ, menjadi kurang cerdas dan mudah sakit. Akibatnya anak stunting juga biasanya sulit mengikuti pelajaran. Ketika dewasa, mereka yang mengalami stunting juga cenderung kesulitan bersaing dalam angkatan kerjanya dan bisa terjebak dalam lingkar kemiskinan,” ujar Ketua Yayasan Seribu Cita Bangsa Jessica “Sisi” Arawinda.
Sejak tahun 2019, Yayasan Seribu Cita Bangsa, atau yang lebih dikenal dengan nama 1000 Days Fund, fokus memerangi stunting di tingkat akar rumput dengan memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan di garda terdepan dan melengkapi mereka dengan berbagai alat edukasi informasi kesehatan yang inovatif, seperti Poster Pintar, Selimut Cerdas, dan Chatbot WhatsApp Pencegah Stunting.
“Kami sadar bahwa kemudahan akses informasi yang dirasakan di perkotaan tidak serta merta dirasakan oleh mereka yang tinggal di pelosok, karena itu kami bergerak menyasar daerah-daerah dimana informasi ini sangat dibutuhkan untuk memastikan orangtua tahu cara untuk menghindarkan anaknya dari kondisi stunting atau gagal tumbuh yang diakibatkan malnutrisi yang berkepanjangan, kebersihan yang buruk dan infeksi yang sering terjadi,” tambah Sisi.
Stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah. Presiden Joko Widodo telah memandatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memimpin upaya percepatan penurunan stunting ke angkat 14% di tahun 2024.
Sesuai dengan arahan Presiden dan Wapres, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak untuk mencapai target percepatan penurunan stunting. “Kami tidak mungkin bergerak sendirian, perlu adanya sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan target bersama ini. Kami mengapresiasi dukungan 1000 Days Fund dengan Poster Pintar-nya yang memudahkan Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) dan Petugas KB (PKB) melaksanakan tugas memberikan penyuluhan pencegahan stunting kepada target sasaran,” ujarnya.
Sebagai mitra BKKBN, 1000 Days Fund diundang untuk menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-29 Tahun 2022 bertemakan “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” yang akan dilangsungkan pada hari Kamis, Juli 2022 di Lapangan Merdeka, Kota Medan Sumatera Utara. Acara yang akan disiarkan langsung melalui YouTube BKKBN dan 1000 Days Fund ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang akan meninjau langsung upaya percepatan pencegahan stunting di Medan. Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi Kecamatan Belawan dimana telah dilakukan berbagai upaya pencegahan stunting, termasuk penyuluhan menggunakan Poster Pintar 1000 Days Fund.
Menyambut perayaan tersebut, 1000 Days Fund, bekerja sama dengan Pusdiklat Kependudukan dan KB juga melaksanakan Pelatihan Poster Pintar bagi 50 anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Petugas KB (PKB) Kota Medan dan Sumatera Utara pada hari Senin, 4 Juli, 2022 yang lalu di Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara. Pelatihan ini juga langsung dilanjutkan dengan penyuluhan ke rumah target sasaran dan penempelan Poster Pintar sebagai sarana informasi kesehatan dan alat deteksi dini yang bisa digunakan di rumah.
“Poster Pintar ini inovasi yang sangat efektif dalam membantu kami memberikan penyuluhan kepada orang tua di rumah. Tidak hanya memuat informasi mengenai apa itu stunting, bahayanya, dan cara mencegahnya, tetapi juga sebagai pengingat agar orang tua melaksanakan kebiasaan baik yang mendukung pencegahan stunting, seperti pemeriksaan kehamilan, dan kehadiran di posyandu yang sangat penting,” ujar salah satu peserta pelatihan, PKB Kota Medan Kecamatan Belawan, Erma Panjaitan.
Selain menyediakan pelatihan, 1000 Days Fund juga membagikan Poster Pintar pencegah stunting ini secara cuma-cuma melalui media sosial dan Chatbot WhatsApp nya yang dinamakan Si CeTing.
“Untuk petugas kesehatan di Puskesmas, atau anggota organisasi yang bersedia untuk berkomitmen melatih kader posyandu, memberikan penyuluhan ke ibu hamil dan pengasuh anak di bawah dua tahun, kami akan mengirimkan poster ini secara cuma-cuma, cukup mendaftar melalui ChatBot kami, Si CeTing melalui WhatsApp 0821-4763-1802. Ketik “Halo” dan ikuti petunjuknya,” jelas Sisi. (*/BN)