ENDE, berandanusantara.com – PT. Bank Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan Kredit Mikro Merdeka kepada sejumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Moni, Kabupaten Ende.
Penyerahan Kredit Mikro Merdeka bersamaan dengan peresmian Kantor Fungsional Bank NTT Moni, Senin (11/4/2022) yang nantinya akan berfungsi menyalurkan pinjaman sekaligus pendampingan kepada pelaku UMKM.
Momentum itu menjadi bagian dari agenda kunjungan kerja Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Lembata dan daratan Flores selama 15 hari sejak tanggal 7 – 22 April 2022. Gubernur dalam kunjungan itu ingin memastikan program kerjanya berjalan.
Bantuan Kredit Mikro Merdeka kepada pelaku UMKM di Moni diserahkan oleh Bupati Ende Djafar Achmad didampingi Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada kesempatan itu mengatakan desain pembangunan ekonomi kedepan harus diperkuat pada sektor UMKM. Saat ini menurutnya, perbankan di seluruh dunia sangat serius mengurus UMKM, contohnya Bank Of Washington di Amerika Serikat, yang saat ini sedang konsen merubah dirinya menjadi Bank UMKM.
“Jadi dunia saat ini sedang merujuk ke UMKM. Pesannya, UMKM adalah salah satu usaha yang mengangkat semua potensi lokal. Kita punya kekayaan alam yang dikerjakan oleh rakyat itu sendiri. Itu baru namanya ekonomi rakyat. Dari ekonomi rakyat itu nantinya menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi daerah dan negara,” ujar Gubernur.
Apabila kekayaan alam itu dikeolala secara baik, kata Viktor, maka tentu saja NTT tidak perlu lagi menjadi ketergantungan dengan produk dari luar. Karena menurutnya, setiap tahun NTT membeli berbagai produk dari luar dengan mengeluarkan uang yang nilainya sangat fantastis yakni mencapai Rp13 Triliun.
“Dengan hadirnya Bank NTT di Moni, harus mulai memberdayakan UMKM di Moni dan sekitarnya. Mendesain produknya seperti apa dengan melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah desa, pengusaha dan Off Taker di dalamnya,” imbaunya.
“Setelah itu kita dorong ke sistem penjualan berbasis online melalui marketplace. Jadi hadirnya Bank NTT di sini harus berfungsi seperti itu. Laporan keuangan setiap enam bulan itu bukan hanya laporan tansaksi keuangan saja, namun terkait juga dengan pendampingan terhadap UMKM yang priduknya sudah bisa dijual ke luar NTT,” tandasnya
Dia juga mengimbau agar Bank NTT harus diberdayakan sesuai fungsinya, yakni pembangunan ekonomi rakyat bisa berkembang bersama dengan visi pemerintah.
Sementara Direktur Utama Harry Aleksander Riwu Kaho mengatakan Bank NTT akan melaksanakan fungsi intermediasinya yakni menghimpun dan menyalurkan dana. Dia berjanji Bank NTT akan hadir di titik-titik potensial di provinsi NTT.
“Kami juga terus melakukan survei, kajian dan riset untuk kantor bank NTT bisa hadir di berbagai titik potensial untuk membantu dalam hal akselerasi atau gerakan kebangkitan NTT menuju sejahtera,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kredit Mikro Merdeka merupakan terobosan yang luar biasa dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat demi membangkitkan semangat dan harapan agar perekonomian masyarakat NTT menjadi lebih baik, sekaligus membebaskan masyarakat dari belenggu
rentenir.
Kredit Mikro Merdeka berarti merdeka dari bunga (0 persen), merdeka dari agunan dan merdeka dari rentenir, sehingga
memudahkan para pelaku usaha mikro dalam memperoleh permodalan dengan
mudah, murah dan cepat.
Total Penyaluran Kredit Mikro Merdeka pada 23 Kantor Cabang Bank NTT sebesar Rp14 Miliar kepada 2.556 pelaku usaha. Khusus di Kantor Cabang Bank NTT Ende, total penyaluran Kredit Mikro Merdeka sebesar Rp639 Juta kepada 111 Debitur. (BN)