Kemitraan Cegah Stunting NTT, Ikhtiar Nyata Wujudkan Generasi Sehat dan Tangguh

  • Whatsapp
Dokumentasi PTTEP

KUPANG, berandanusantara.com – Di tengah gencarnya perhatian semua pihak pada kejadian stunting di Indonesia, PTTEP bekerjasama dengan Setwapres RI dan Pemerintah Provinsi NTT, sejak Februari 2020 saling berkomitmen menjadi bagian yang berkontribusi langsung dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting.

Keterlibatan multi pihak menjadi pendekatan program sebagaimana arahan RAN PASTI (Rencana Aksi Percepatan Pencegahan Stunting) yang di inisiasi BKKBN, selaku Koordinator Pelaksana Program Penurunan Stunting di Indonesia.

Read More

Melalui pelaksana program Dompet Dhuafa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, dan Kabupaten TTU, aktivitas program dengan pendekatan aksi konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, telah berjalan 2 tahun, mencatat beberapa output program.

“Dalam pelaksanaan nya kami tidak sendiri, bersama kader posyandu, bidan desa, bapa desa, dan petugas puskesmas, Dompet Dhuafa secara rutin melakukan aktivitas pendampingan program,” terang Herdiansah, Direktur Dompet Dhuafa Sosial Enterprise.

Pemantauan posyandu rutin, kunjungan rumah bagi ibu hamil dan anak dengan kondisi gangguan pertumbuhan, edukasi dan penyuluhan kesehatan rutin, pemberian makanan tambahan, merupakan contoh aktivitas yang secara nyata menggerakan aksi konvergensi di lingkup desa, lingkup yang bersinggungan langsung dengan masyarakat penerima manfaat program.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Kupang, Marthen Adry Rahakbauw, tren penurunan prevalansi di Kabupaten Kupang, cukup proggesif, semangat ini perlu tetap di kawal sebagai upaya menghadirkan SDM yang sehat dan tangguh, serta mencapai target yang d tetapkan oleh pemerintah pusat, yakni angka prevalansi stunting 14% pada tahun 2024.

Keterlibatan PTTEP dalam kemitraan cegah stunting, dilakukan dengan serius. Setiap tahap kegiatan, PTTEP terlibat dalam aktivitas nya.

“Kami terus melakukan monitoring, dan diskusi intensif dengan pemangku kepentingan program kemitraan cegah stunting, berkaitan dengan output, rekomendasi, dan tindaklanjut, kami berharap apa yang kami lakukan memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan,” ujar Irwan Mardelis, Public Affairs PTTEP Indonesia.

Kolaborasi ini menjadi lesson learning bagi semua pihak. Setwapres RI berharap apa yang telah dan sedang di kerjakan dapat terus dilanjutkan, sehingga capaian yang sudah ada dapat terus ditingkatkan.

“Ini sesuatu yang baik, perlu dilanjutkan, menjadi perhatian semua pihak, kami berharap penurunan angka prevelansi stunting, dapat dicapai, di masa yang akan datang,” tegas Koko Haryono, dari Kedeputian Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres. (*/BN)

Related posts