MAGELANG – Pemuda Indonesia diyakini memiliki keunggulan dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, karakter, nilai, dan keluhuran cita-cita. Selain itu mereka juga dianggap mempunyai kekuatan besar menjadi pemimpin yang mampu berkolaborasi dan berkontribusi.
Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli pada potensi besar pemuda menginisiasi program Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), sebuah program pengembangan kepemimpinan bagi aktivis mahasiswa untuk membentuk pemimpin berintegritas, cendekia, transformatif, dan melayani sebagai jawaban mewujudkan Indonesia berdaya.
“Potensi pemuda Indonesia sangatlah besar, kami yakin mereka bisa menjadi pemimpin yang bisa mengelaborasikan inovasi guna berkontribusi di tengah masyarakat,” ujar Muhammad Fazar, Supervisor BAKTI NUSA. Ia menambahkan, jika para pemuda ini membutuhkan wadah khusus untuk menampung potensi besar mereka.
Mewadahi para calon pemimpin kontributif, setiap tahunnya BAKTI NUSA menghelat Future Leader Challenge (FLC), sebuah perhelatan nasional sebagai sarana pengembangan kemampuan kepemimpinan untuk lima puluh penerima manfaat BAKTI NUSA terpilih dari dua belas kampus besar di Indonesia seperti USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, dan UB.
“Di FLC para calon penerima manfaat BAKTI NUSA yang lolos seleksi akan mengikuti orientasi dan internalisasi program serta pengukuhan, kami ingin FLC menjadi momentum dalam membangun jaringan kepemimpinan nasional untuk mengakselerasi potensi para penerima manfaat sebagai calon pemimpin masa depan,” ungkap Fazar.
Mengusung tema “Impactful Leaders: Elaborasi Inovasi untuk Indonesia Berdaya”, FLC 2022 akan menggabungkan kepemimpinan nasional berlandaskan pengetahuan dan memaksimalkan kompetensi para pemuda dalam mengelaborasi dan mengkolaborasikan gagasan, karya, serta inovasi.
“Berbeda dengan FLC sebelumnya, FLC 2022 dilakukan hybrid; daring via ZOOM dan luring di Magelang serta D. I. Yogyakarta. Kami ingin para penerima manfaat bisa berinovasi sekaligus memaknai elaborasi untuk berkolaborasi agar mereka menjadi garda perubahan bangsa,” tegas Muhammad Fazar.
Selama dua pekan para penerima manfaat BAKTI NUSA akan mengikuti rangkaian pelatihan orientasi program, sharing dan team building, lokakarya (workshop) leadership project dan life plan, serta penandatanganan akad. Meskipun dilakukan secara hybrid namun tokoh yang membersamai gelaran ini tidak main-main, sebut saja Anies Rasyid Baswedan, Ph. D., Gubernur Provinsi DKI Jakarta; H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP., Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Ada juga Dr. H. Emil Elestianto Dardak M.Sc., Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur; dr. Gamal Albinsaid, Pendiri Klinik Sampah; Zaenal Arif, S. IP., Bupati Kabupaten Magelang; Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika; Dhandy Dwi Laksono, Pendiri WatchDoc Documentary; Dr. Radyum Ikono, Ph.D., Pendiri dan CEO Schoters.id; Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD.
Selain itu, ada pula Ust. Herman Budianto, General Manager Divisi Budaya & Pendidikan Dompet Dhuafa; Jamika Nasaputra, Lead UI/UX Kitabeli; Ust. Ahmad Fauzi Qosim, Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa; Harri Firmansyah, High Class Response Designer; Darmawan Aji, Productivity Coach dan Penulis Buku; Haryo Mojopahit, Direktur DMC DD.
“Dengan menghadirkan pembicara kompeten di bidangnya diharapkan penerima manfaat dapat terinspirasi serta terpacu berinovasi, berkontribusi, dan melakukan aksi nyata mewujudkan Indonesia lebih baik,” tutup Muhamad Fazar. (*AR/BN)