MAGELANG – Menjadi pemimpin bukanlah hal mudah, namun bisa diusahakan sebaik-baiknya. Hal ini setali tiga uang dengan materi yang disampaikan Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika, dalam Future Leader Challenge (FLC) 2022 di sesi Inspiring Leaders Talk yang dihelat daring pada Minggu (16/1/2022).
Irfan menyampaikan jika ada tiga syarat mutlak yang perlu diperhatikan ketika ingin menjadi pemimpin cendekia. “Menjadi pemimpin cendekia berarti para pemuda perlu memiliki pandangan menyeluruh (helicopter view), berwawasan luas, menjangkau hal-hal detail, dan membuat review kehidupan sebelum tidur,” papar Irfan. Ia menambahkan tiga hal tersebut adalah kunci supaya pemimpin sapat mengantisipasi hal-hal penting dan punya pandangan utuh.
Berbicara pemimpin cendekia maka tak lepas dari tim yang membersamainya. Menurut Irfan seorang pemimpin cendekia butuh membangun wisdom. “Wisdom penting dimiliki para pemimpin agar mampu memanusiakan manusia,” ungkapnya. Ia menegaskan pemimpin seyogianya memetakan potensi timnya, memiliki interaksi serta koneksi dalam memaksimalkan potensi tim tanpa membebani urusan di luar potensinya, memberikan pemahaman mengenai konsekuensi logis dan bijaksana dari “reward & punishment” pada anggota tim, dan menyadari bahwa merawat tim sama dengan merawat diri sendiri.
“Tim akan bekerja maksimal ketika kita menunjukkan keteladanan. Hendaknya para pemimpin menggerakan sprit timnya terlebih dulu melalui tiga cara di antaranya memberikan keteladanan kepada anggota tim, mendorong tim melalui rangkaian kebaikan, dan menuntun tim ke arah yang sama,” papar Irfan.
Menutup materinya Irfan Juanidi berpesan kepada lima puluh calon penerima manfaat BAKTI NUSA bahwa memimpin sesungguhnya menyelesaikan diri sendiri, memimpin sesungguhnya melayani bukan minta dilayani, dan hendaknya diingat jika nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban. (AR).