KUPANG, berandanusantara.com – PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) kembali melakukan terobosan. Memanfaatkan kontainer bekas, hal kreatif dilakukan dengan mengubahnya menjadi central Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Central ATM unik itu dapat dijumpai di Kantor Cabang Utama (KCU) Bank NTT, Jalan Cak Doko, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang. Tidak hanya unik, namun ini menjadi yang pertama di NTT central ATM terbuat dari kontainer bekas.
Sepintas, siapapun tamu yang kesana tidak mengira central ATM itu didesain dari kontainer bekas. Karena bagian dalam dan luarnya dicat menarik, serta dilengkapi pendingin ruangan. Lantainya dipasangi keramik, dibuatkan pintu dan jendela kaca transparan.
Di sisi atas kontainer, didesain menjadi sebuah tempat kongkow bahkan spot foto menarik. Ada lampu hias dan pagar pembatas agar siapapun aman dari kecelakaan. Akses ke atas menggunkan sebuah tangga di sisi timur kontiner. Ada tiga unit mesin ATM di dalamnya.
Terpantau, Kamis (19/8/2021) petang, sejumlah nasabah mendatangi central ATM itu. Sebelumnya, mesin-mesin ATM itu dipasang pada lantai satu KCU, namun setelah dijadikannya seluruh lantai satu itu sebagai sentral pelayanan smart branch Bank NTT, maka mesin-mesin ATM ini pun dipindahkan ke samping.
Nampak Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, didampingi Kadiv IT Bisnis, Salmun Randa Terru, Kepala KCU, Boy R. Nunuhitu, Wakil KCU, Anto Bissilisin, serta Kasubdiv Humas, Treace Dianne Mudin, melihat dari dekat central ATM itu.
“Ini adalah sebuah kreativitas teman-teman cabang yang harus kita apresiasi. Bahwa ada kontainer bekas yang didaur ulang untuk dijadikan sebagai central ATM. Medianya boleh berganti, namun fungsi layanan perbankannya tidak berubah, malah didesain unik sehingga kekinian dan menarik,” tegas Dirut Alex.
Tidak hanya itu, melainkan central ATM kontainer itu merupakan kreatifitas yang ramah lingkungan.
Kepala KCU, Boy R. Nunuhitu kepada media menegaskan bahwa mereka memperoleh kontainer bekas ini dari Kota Kupang.
“Kami melihat ada kontainer bekas yang dibiarkan, lalu kami desain menjadi central ATM. Syukurlah jadi, dan bahkan karena tampilannya menarik sehingga pengunjung yang kesini merasa nyaman,” tegas Boy menambahkan, semula lokasi central ATM itu adalah tempat parkir yang kini berubah fungsi. (*BN/MDS)